Pada era digital sekarang ini, banyak karyawan dan pelanggan yang berinteraksi dengan infrastruktur TI anda menggunakan perangkat mereka sendiri. Hal ini dikenal dengan Bring Your Own Device (BYOD). Hal ini membawa kekhawatiran tersendiri, dimana malware, phishing dan ransomware dapat menyusup ke sistem anda. Serangan tersebut tentunya akan membuat kepala para pimpinan IT menjadi pusing, terutama ransomware yang mengunci aplikasi dan data, serta meminta uang tebusan. Sebetulnya, solusi mengatasi ransomware tersebut sudah ada dalam layanan Disaster Recovery as a Service (DRaaS) yang dapat mengembalikan sistem anda sebelum terinfeksi ransomware.
Bagaimana Disaster Recovery Dapat Menjadi Solusi Mengatasi Ransomware ?
Ransomware akan mengincar aplikasi kritis di perusahaan anda, kemudian mengincar data. Para penjahat cyber memahami bagaimana Anda mendapatkan data dan memulihkan sistem. Mereka juga akan mencari backup data dan setelah itu melakukan enkripsi secara keseluruhan.
Setelah itu, ransomware akan mulai meminta tebusan. Dalam hal ini, saran terbaik dari beberapa ahli adalah untuk tidak pernah membayar uang tebusan. Akan tetapi, dari yang terburuk adalah akan lebih baik jika pelaku ransomware meminta uang tebusan daripada tidak meminta uang tebusan.
Dalam hal ini, solusi dalam mengatasi ransomware harus di dukung dengan penahan sementara, yakni Disaster Recovery sebagai langkah awal dalam menghadapi serangan ransomware.
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai solusi mengatasi ransomware:
- Mengalihkan operasi pada situs DRC atau DRaaS (Fail-Over)
- Menutup jalur masuk ransomware (patching)
- Mengambil data dari DRC atau DRaaS pada restore point terbaik (last known good configuration files)
- Memulihkan keseluruhan sistem dan data (Fail-Back)
- Menegakkan peraturan kepatuhan keamanan.
Beberapa jenis ransomware akan menyerang secara perlahan, dapat memakan waktu 90 hari. Algoritma mereka dapat mengubah tanda tangan virus per 18 detik. Oleh karena itu, sebuah sistem backup harus dapat mendeteksi pola tersebut sehingga dapat lebih di andalkan untuk menjadi solusi mengatasi ransomware.
Solusi Mengatasi Ransomware Mengunakan Sistem Backup Terbaik
Dengan mengenali pola perubahan ransomware, sebuah sistem backup dapat melindungi data cadangan anda dengan mekanisme perlindungan mandiri. Disaat ransomware mulai melakukan enkripsi, sistem backup harus dapat menghentikan proses. Sehingga, seluruh data yang di eksploitasi dan di enkripsi sebelum proses penghentian tersebut dapat di pulihkan kembali.
Sebuah layanan Disaster Recovery as a Service dengan enterprise grade dapat memenuhi kebutuhan perusahaan anda dalam menghadapi ancaman ransomware. Terutama untuk produk perbankan fintech, asuransi online, koperasi, dan seluruh bisnis yang melibatkan transaksi di dunia maya. Dari sini kita dapat memahami peraturan yang di tetapkan oleh KOMINFO dan Bank Indonesia mengenai kewajiban menggunakan solusi disaster recovery bukan hanya sekedar masalah kedaulatan data.
Solusi disaster recovery termasuk dalam hal serangan cyber, memerlukan lokasi yang terisolasi dari aktivitas operasional inti. Sebuah offline backup yang dapat memulihkan aplikasi dan data anda pada saat terbaik merupakan salah satu solusi untuk menjaga bisnis anda. Sehingga, anda tidak perlu khawatir terhadap serangan Ransomware WannaCRY yang akhir-akhir ini semakin meningkat di Indonesia dan di belahan dunia lainnya.
Elitery hadir dengan solusi Disaster Recovery as a Service atau yang lebih dikenal dengan DRaaS. Solusi DRaaS Elitery menggunakan infrastruktur data center TIER III yang sudah tersertifikasi oleh Uptime Institute dan mendapatkan sertifikasi keamanan data center ISO 27001. Disamping itu, teknologi DRaaS yang kami gunakan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan anda dalam mitigasi serangan cyber termasuk ransomware WannaCRY seperti yang di jelaskan diatas.
Silahkan hubungi team Elitery untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai solusi DRaaS untuk mendukung program keberlangsungan bisnis anda pada tingkatan yang lebih baik.
[pirate_forms]