Ransomware telah menjadi salah satu ancaman siber yang paling merusak dan meresahkan di era digital ini. Serangan ini menargetkan perangkat lunak dan sistem komputer, mengenkripsi data penting, dan kemudian meminta tebusan dalam bentuk uang atau kripto sebagai syarat untuk memulihkan akses ke data tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima fase serangan ransomware yang sering terjadi dan bagaimana cara menghadapinya.
Fase 1: Eksploitasi dan Infeksi
Untuk berhasil menjalankan serangannya, para penyerang ransomware menggunakan berbagai cara, salah satunya adalah eksploitasi dan infeksi melalui metode email phishing. Mereka akan mengirim email palsu dengan lampiran berbahaya atau tautan yang mengarahkan korban ke situs web berbahaya. Begitu korban membuka lampiran atau mengklik tautan tersebut, ransomware akan dieksekusi pada sistem korban, dan infeksi dimulai.
Fase 2: Pengiriman dan Eksekusi
Setelah berhasil melakukan eksploitasi dan infeksi, ransomware akan mengirimkan file eksekutor yang sebenarnya ke dalam sistem korban. File ini akan dieksekusi, dan mekanisme persistensi akan diterapkan, yang memungkinkan ransomware untuk terus beroperasi bahkan setelah sistem di-reboot. Dengan mekanisme persistensi ini, ransomware dapat melanjutkan proses enkripsi dari titik terakhir, memastikan kerugian data yang lebih besar.
Fase 3: Pemusnahan Cadangan (Backup Spoliation)
Saat ransomware berhasil masuk ke sistem korban, langkah selanjutnya adalah menghapus atau merusak cadangan data (backup) yang ada. Penyerang melakukan ini untuk mencegah korban menggunakan salinan cadangan untuk mengembalikan data setelah enkripsi dilakukan. Pemusnahan cadangan ini merupakan salah satu cara paling efektif untuk memaksa korban membayar tebusan tanpa memiliki pilihan pemulihan alternatif.
Fase 4: Enkripsi Berkas
Fase ini adalah saat ketika data korban dienkripsi menggunakan kunci enkripsi yang dihasilkan oleh server command and control (C2) milik para penyerang. Setelah kunci enkripsi diperoleh, ransomware akan mulai mengunci data korban dan mengubahnya menjadi tidak dapat diakses tanpa kunci dekripsi yang tepat. Proses enkripsi ini bisa memakan waktu beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung pada ukuran dan jumlah file yang ada.
Fase 5: Pemberitahuan Pengguna dan Pembersihan
Setelah enkripsi selesai dilakukan, para penyerang akan memberikan petunjuk kepada korban tentang cara membayar tebusan dan mengembalikan data. Mereka akan menuntut sejumlah uang atau kripto sebagai imbalan untuk memberikan kunci dekripsi yang diperlukan. Jika korban tidak membayar dalam batas waktu tertentu, jumlah tebusan kemungkinan akan meningkat.
Kesimpulan
Ancaman ransomware merupakan tantangan serius dalam dunia digital saat ini. Mengetahui berbagai fase serangan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu melindungi data dan sistem dari serangan ini. Dengan pendidikan yang tepat dan praktik keamanan yang baik, kita dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh serangan ransomware.
Jika Anda mencari solusi MDR yang dapat membantu Anda melindungi bisnis dan fasyankes Anda dari ancaman siber, Elitery adalah pilihan yang tepat untuk Anda.Hubungi kami hari di (+62-21) 7511-004 dan [email protected] untuk mempelajari lebih lanjut tentang layanan kami. Jangan lupa untuk mengunduh Ebook Ransomware: Strategy Lengkap untuk Pencegahan dan Pemulihan untuk mengetahui informasi dasar mengenai apa itu Ransomware serta cara pencegahannya.